“Barang siapa pada malam hari ini merasakan kelelahan dari kerja kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu Allah memberi ampunankepadanya”(HR.Ahmad) *Nina benbid 1 *
Surakarta, 22 April 2012
“Orang yang cerdik adalah orangyang dapat menaklukan nafsunya danberamal untuk bekal sesudah wafat, orang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya dan beranggapan muluk terhadap Allah” ( HR.Abu Dawud) “ kadang kita terjatuhhanya supaya bisa lebih kuat dan melompat lebih tinggi” percayalah kepada rencana Tuhan *Dian SR*
Surakarta, 15 April 2012
“percayalah selalu ketika allah menutup satu pintu keinginanmu, Allah pasti membuka pintu lain yang lebih baik bagimu karena itu, jangan berdiri membatu di pintu yang tertutup bagimu dan kamu abaikan pintu lain yang terbuka untukmu”
Surakarta, 1 April 2012
“Sahabatku yang baik hatinya, janganlah pernah anda merasa paling penting , sehingga Anda melupakan orang – orang yang tidak penting, taukan anda? Anda menjadi orang pentingkarena adanya orang-orang yang tidak penting tersebut. Tanpa mereka anda adalah orang yang jauh tidak penting dari orang-orang yang tidak penting itu, maka hargailah orang-orang yang tidak penting it. Sesungguhnya mereka itu justru menjadikan anda menjadi orang penting “
Surakarta, 24 maret 2012
“Tuliskan rencana kita dengan sebuah pensil tapi berikan penghapusnya pada Allah SWT. Izinkan Allah menghapus bagian yang salah dan menggantikan dengan rencananya yang indah. Karena Allah tau apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita minta” *jangan menyerah lalui hidup ini*
Surakarta, 18 maret 2012
“ Tidakah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaankalimat yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seijin tuhannya. Allah membuat perumpamaan- perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat” ( QS. Ibrahim: 24-25 ) maka tanamkanlah benih-benih yang benar-benar baik agar dapat menumbuhkan buah yang baik pula.
Surakarta, 10 Febuari 2012
“Rasulullah SAW Bersabda : barangsiapa menjadikan segala macam keinginannya hanya satu, yaitu keinginan tempat kembali ( akherat), niscaya Allah akan mencukupkanbaginya keinginan dunianya. Dan barangsiapa yang keinginannya beraneka ragam pada urusan dunia, maka Allah tidak akan memperdulikan dimanapun ia binasa”
Buku ini mengisahkan tentang seorang Ray yang senang sekali memandang rembulan dan selalu menganggap Tuhan itu tidak adil, sekarang dia sedang terbaring di rumah sakit. Di bawah alam sadar, dia terbawa ke masa lalunya, disini dia diajak seseorang untuk mengulang perjalanan hidup di masa lalunya. Ray diberi kesempatan untuk mendapatkan jawaban atas 5 pertanyaan besar dalam hidupnya. Lima pertanyaan yang diajukan oleh Rey, Apakah kita memiliki pilihan dalam hidup? Apakah hidup ini adil? Apa makna kehilangan? Apakah cinta itu? Apakah kaya adalah segalanya?.
Perjalanan masa lalu ini dimulai dari panti asuhan tempat Rey dibesarkan. Ray hidup di lingkungan panti asuhan dimana dia sering disiksa oleh penjaga panti karena sering membuat masalah, hingga dia tidak tahan lagi akhirnya memilih pergi dari panti dan dia bersumpah untuk tidak kembali ke panti itu bahkan mengutuknya. Kehidupan Rey berubah Setelah pergi dari panti, dia menjadi anak jalanan yang suka berjudi bahkan sering disebut raja judi, hal ini menimbulkan masalah untuknya. Ketika Ray berjalan membawa banyak uang dari hasil judi dia dipukuli pereman, perutnya ditusuk sehingga dilarikan ke rumah sakit di ibu kota, jauh dari tempat asalnya.
Setelah keluar dari rumah sakit Rey tinggal dirumah singgah, dia lebih nyaman tinggal disana daripada tinggal di Panti asuhan dulu, karena dirumah singgah itu dia sudah dianggap keluarga sendiri, diapun berjanji akan menjaga keluarga barunya itu, namun sayang karena ada kejadian yang amat besar, Rey memutuskan keluar dari rumah singgah, kemudian mengontrak kamar yang sempit di pinggiran sungai, dan bekerja sebagai pengamen, sampai akhirnya dia memutuskan menjadi seorang pencuri berlian, pekerjaan yang di tawarkan oleh temannya yang bernama Plee orang yang membakar rumahnya, menyebabkan orang tua Rey meninggal. Disaat pencurian itu terjadi, Rey ketahuan dan demi membalas kesalahan dimasa lalu Plee menggantikan posisi Rey. Akhirnya Plee lah yang ditahan dan dihukum mati.
Sementara itu Rey meninggalkan Plee dan kembali ke kampung halaman dimana dia dilahirkan, di sana dia bekerja sebagai mandor dan menikah dengan Fitri, perempuan yang dia temui di dalam kereta saat pulang ke kampung halamannya. Namun sayang setelah lama menikah , istri dan anak Ray yang ada di dalam kandungan meninggal. Karena dia tidak ingin teringat kanangan bersama istrinya, akhirnya Rey pindah ke Ibukota.
Rey menjadi orang terkenal setelah dia banyak membangun gedung-gedung bertingkat, namun perusahaannya sempat bangkrut karena dia tertipu, tetapi itu tidak berlangsung lama setelahs menerima bantuan dari koh Cheu orang yang menjadi dalang pembakaran rumah Rey dulu sewaktu kecil, beliau membantu Rey untuk membalas kesalahan di masa lalu. Setelah kejadian itu Rey semakin menjadi orang terkenal tetapi sayangnya Rey sakit-sakitan hingga harus dirawat di rumah sakit.
Beruntung sekali Rey mendapatkan kesempatan untuk melakukan perjalanan di masa lalunya dan mendapatkan kesempatan untuk mengajukan 5 pertanyaan besar dalam hidupnya Dan diberi kesempatan hidup kembali selama 5 hari untuk memperbaiki kesalahan yang pernah dia lakukan semasa hidupnya.
Novel ini banyak mengisahkan tentang pelajaran yang patut untuk di teladani dan sikap untuk tidak menuntut, menerima keadaan dengan apa adanya penuh dengan kesederhanaan, seperti bagaimana seorang Ray yang menganggap sahabat adalah keluaraga, yang rela terkena pukulan rotan berkali-kali dari penjaga panti demi melindungi Diar sahabat sekamarnya, yang rela keluar masuk penjara demi melindungi Ilham dan Natan ( sahabatnya di rumah singgah). Kisah ini juga mengajarkan tentang pilihan dalam hidup, takdir yang telah dituliskan oleh Tuhan terhadap umatnya dimana hidup ini merupakan sebab akibat yang membentuk sebuah peta. Kehidupan seseorang menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain dan kehidupan orang lain akan menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain lagi begitu seterunya hingga rencana yang telah di tentukan Tuhan itu terjadi.
Seperti halnya dengan pertanyaan-pertanyaan Rey dalam novel ini jawaban dari pertanyaan itu juga mengandung pelajaran untuk semua orang yang membacanya seperti pertanyaan apakah hidup ini adil? Seperti dikisahkan dalam novel ini, hidup ini benar-benar adil. Disaat Natan gagal dalam mengikuti audisi karena lumpuh dan kehilangan suara, mimpi-mimpinya hilang dalam sekejap, tetapi Tuhan mempunyai rencana lain, Natan akhirnya menjadi penggubah lagu, dia menciptakan ratusan lagu yang menginspirasi banyak orang. Natan tidak akan sehebat ini jika dia hanya menjadi seorang penyanyi, dengan keadan yang seperti ini, justru menjadi energy luar biasa baginya. Tuhan mempunyai banyak rencana dalam hidup, pelajaran yang dapat diambil adalah mensyukuri hidup ini, tetap optimis dan tetap meyakini bahwa Tuhan itu maha adil. Novel ini bukan hanya sekedar bacaan belaka, setiap bab mengisahkan tentang betapa kerasnya hidup ini, dan bagaimana cara kita dalam memandang sebuah permasalah, untuk itu novel ini pantas dibaca oleh siapa saja yang ingin tahu bagaimana hidup ini berjalan, yang banyak menyimpan rahasia dibalik kisah.
Namun sayangnya, alur mundur dalam cerita ini akan sedikit membuat pembaca bingung. Cerita yang segera diakhiri membuat novel ini terasa menggantung sehingga pembaca merasa penasaran, selain itu juga penempatan tanda baca yang kurang sesuai banyak terjadi, harusnya tanda ( , ) tetapi diganti ( . ) mungkin akan sedikit berpengaruh terhadap pembaca dalam memahami kalimat demi kalimat seperti penggalan kalimat di bawah ini yang terdapat dalam novel:
“Pasien enam puluh tahun itu reflek menutup muka. Menggigil.”